ABSTRAK
Teknologi telah ada
sejak dulu seiring dengan berlangsungnya kehidupan manusia. Perkembangan
teknologi juga berbanding lurus dengan perkembangan tingkat kebutuhan manusia
untuk keberlangsungan hidupnya. Semakin modern kehidupan manusia, maka semakin
modern pula teknologi. Salah satu teknologi yang mengalami perkembangan yang
sangat pesat adalah teknologi internet. Melalui new media ini, manusia yang
tersebar di seluruh dunia dapat berkomunikasi satu sama lainnya. Hal ini tidak
lepas dari kebutuhan manusia terhadap komunikasi karena hakikatnya perilaku
manusia adalah untuk berkomunikasi. Ketika komunikasi tidak memungkinkan untuk
bertatap muka, internet hadir sebagai interactive media.
Manusia melakukan
kegiatan komunikasi dengan manusia lain melalui berbagai cara dan media, salah
satunya adalah dengan media internet. Komunikasi dalam internet disebut CMC (Computer
Mediated Communication). CMC memfasilitasi manusia dengan aplikasi yang
beragam, salah satunya media sosial. Hadirnya media sosial seperti facebook,
Twitter, Path, dan sebagainya akan mempengaruhi cara berkomunikasi pengguna
media sosial. Para pengguna media sosial dalam berkomunikasi dengan pengguna
lain akan memberikan atau menyisipkan simbol emoticon dalam percakapan sebagai
bentuk respon pertukaran komunikasi dalam proses menciptakan satu persamaan
makna.
Kata Kunci: Teknologi, Komunikasi, Komputer,
Simbol, Media Sosial
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Masyarakat
modern saat ini hampir tidak mungkin tidak terkena paparan media. Disadari atau
tidak, bahwa media dengan segala kontennya hadir menjadi bagian hidup manusia.
Seiring dengan perkembangan jaman, kehadiran media makin beragam dan
berkembang. Teknologi komunikasi saat ini dapat menghubungkan komunikasi jarak
jauh tanpa harus bertatap muka secara langsung, selain itu pertukaran pesan
tersebut bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja tanpa mengenal batas-batas
waktu tertentu. Komunikasi dapat dilakukan di dalam media. Awalnya komunikasi
dalam media berjalan hanya searah, dalam arti penikmat media hanya bisa
menikmati konten yang disajikan sumber media. Namun seiring perkembangan jaman,
orang awam sebagai penikmat media tidak lagi hanya bisa menikmati konten dari
media yang terpapar padanya, namun bisa ikut serta mengisi konten di media
tersebut.
Dalam perkembangannya
teknologi komunikasi yang begitu pesat maka muncullah konvergensi media, yaitu
merupakan gabungan dari beberapa teknologi yang dapat digunakan secara
bersamaan dan saling berkaitan. Konvergensi media merupakan suatu pengembangan
teknologi yang membuat proses komunikasi menjadi lebih praktis dengan
penggunaan internet dan system online yang dapat diakses dengan batas waktu
yang tidak ditentukan. Salah satu media informasi komunikasi daninteraksi yang
menjadi fenomenal adalah internet. Muncul dan berkembangnya internet membawa
cara komunikasi baru di masyarakat. Media sosial hadir dan merubah cara
berkomunikasi di masyarakat saat ini. Komunikasi tak terbatas jarak, waktu dan
ruang bisa terjadi dimana saja dan kapan pun tanpa harus tatap muka. Bahkan
media sosial mampu meniadakan status sosial yang sering kali sebagai penghambat
komunikasi. Dengan hadirnya media sosial
seperti Twitter, Facebook, Path,My Space,
Flickr dan sejenisnya, orang-orang tanpa harus bertemu, bisa saling
berinteraksi.
Interaksi yang
dilakukan dalam media sosial biasanya pengguna satu dengan yang pengguna lain adalah
saling bertukar informasi. Pada realitasnya para pengguna media sosial dalam
pertukaran informasi atau pesan tak luput memberikan atau menyisipkan simbol
berupa emoticon dalam percakapan sebagai bentuk respon pertukaran komunikasi
dalam proses menciptakan satu persamaan makna. Dalam penggunaan emoticon tidak
sedikit perbedaan makna dalam pemberian emoticon terhadap moment atau unggahan
yang ada pada media sosial. Emoticon yang disediakan dalam media sosial seperti
smile, laugh, gasped, frowned, love
dan sebagainya. Emoticon yang disediakan di media sosial biasanya di gunakan untuk
menyatakan perasaan atau menggambarkan suasana hati seseorang.
2. Rumusan Masalah
1) Bagaimana
komputer bisa mempengaruhi komunikasi di media sosial?
2) Bagaimana
simbol “emoticon” bisa menjadi alat untuk berkomunikasi di media sosial dan
cara memahami emoticon yang ada di media sosial?
3.
Tujuan
1) Untuk
mengetahui dan memahami alasan computer bisa mempengaruhi komunikasi di media
sosial
2) Untuk
mengetahui dan memahami alasan simbol “emoticon” menjadi alat untuk
berkomunikasi dan cara memahami emoticon di media sosial
PEMBAHASAN
1.
Komputer
mempengaruhi komunikasi di media sosial
CMC (Computer Mediated Communication) sebagai
saluran interaksi antar manusia untuk aktif dan terlibat dalam komunikasi dua
arah dengan menggunakan komputer berjaringan internet. Media computer dalam CMC
adalah berupa perangkat keras dan perangkat lunak berupa aplikasi khusus yang
memungkinkan orang untuk saling berinteraksi di media sosial. Komputer harus
memiliki jaringan internet agar bisa saling terhubung dengan komputer lain
secara global. Contohnya ketika orang chatting di media sosial seperti
facebook, mereka membutuhkan komputer, internet, dan aplikasi browser untuk
mengakses situs media sosial facebook. Komunikasi yang terjadi dalam chatting
tersebut bersifat interaktif dimana komunikator bisa menjadi komunikan dalam
waktu yang bersamaan.
CMC mempunyai dua tipe, yang ditentukan dari jenis
komunikasi yang terjadi, yaitu komunikasi yang terhubung dan komunikasi yang
tidak terhubung. Komunikasi yang terhubung adalah komunikasi yang terjadi bila
pengguna komunikasi di media sosial saling berinteraksi secara real-time.
Pengguna komunikasi di media sosial di sini berperan sebagai pengirim sekaligus
penerima. Contohnya Skype dan YM (Yahoo Messenger). Sedangkan komunikasi yang
tidak terhubung adalah komunikasi yang interaksinya tertunda dan setiap
pengguna komunikasi harus bergantian menjadi pengirim dan penerima pesan.
Contohnya adalah surat menyurat lewat e-mail.
Ada dua aspek dari CMC yang membedakannya dengan
komunikasi tatap muka, yaitu isyarat verbal dan waktu yang lebih panjang.
Berbeda dengan komunikasi tatap muka yang menggunakan simbol-simbol verbal (melalui
bahasa) dan simbol-simbol nonverbal (melalui gestur tubuh), CMC menggunakan
sistem isyarat yang ada dalam aplikasi komputer, misalnya melalui emoticon
(simbol-simbol berupa karakter teks yang mewakili ekspresi manusia dalam dunia
online). Komunikasi yang terjadi dalam CMC pun cenderung lebih lama dari
komunikasi tatap muka. Komunikator dalam CMC tidak dapat langsung memahami
maksud pesan yang disampaikan karena terbatasi dengan karakter-karakter di
komputer.
2.
Simbol
“Emoticon” Sebagai Alat Komunikasi di Media Sosial
Simbol dalam bahasa komunikasi adalah sesuatu yang
digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang lain, berdasarkan kesepakatan kelompok
orang. Karena itu kata komunikasi disini dipahami sebagai proses manusia
merespon perilaku simbolik dari orang lain di dalam media sosial.
Interaksionisme simbolik biasanya memfokuskan pada interaksi pada interaksi
tatap muka (face-to-face) dalam konteks kehidupan sehari-hari (George H. Mead).
Munculnya media sosial saat ini merubah proses simbolik tersebut. Mead
memandang Interaksi yang terjadi di dalam media sosial merupakan bentuk penggunaan simbol-simbol
(interaksi simbolis). Interaksi simbolis adalah interaksi yang terjadi pada
konteks simbol, manusia mencoba untuk mengerti makna atau maksud dari suatu
pesan yang disampaikan yang dilakukan oleh orang satu dengan orang yang lain.
Pada konteks media sosial saat ini, interaksi tersebut diimplementasikan pada
bentuk yang lain, tidak pada ranah tubuh yang nyata atau aktif. Seperti gerak
badan, ekspresi dan sebagainya ditunjukkan melalui “emoticon”, yaitu
simbol-simbol yang ada pada media sosial sebagai pengganti bentuk ekspresi yang
nyata. Emoticon yang ada di media sosial merupakan bagian dari simbol yang
digunakan manusia dalam mendefinisikan sesuatu atau menyampaikan pesan kepada
orang lain.
Emoticon adalah suatu simbol yang dipergunakan untuk
kebutuhan pada layanan internet di media sosial seperti Facebook, Twitter, Path,
Yahoo Messenger dan media sosial lainnya. Emoticon terbagi menjadi dua gaya,
yaitu gaya barat yang ditulis menggunakan gabungan tanda baca secara
menyamping, ( :-) ) yang artinya kita dapat memahami emoticon tersebut dengan
cara memiringkan kepala kita. Emoticon gaya timur merupakan gabungan tanda baca
yang dapat kita pahami tanpa harus memiringkan kepala kita ( *_* ). Dengan
perkembangan jaman yang pesat kini emoticon di media sosial berkembang lebih
variatif dan menarik tanpa harus menggabungkan beberapa tanda baca, sekarang
emoticon telah disediakan di setiap berbagai media dengan bentuk-bentuk yang
unik.
Pengguna media sosial lebih sering menggunakan
emoticon dalam memberikan respon terhadap unggahan yang ada pada timeline,
status, dan pada saat pengguna sedang chatting dengan pengguna lain. Penggunaan
emoticon merupakan suatu lambang yang dapat dipilih sesuai dengan apa yang
ingin mereka ungkapkan berdasarkan ekspresi yang tepat sesuai kenyataan yang
dirasakannya pada saat itu. Emoticon yang ada pada media sosial tidak mengacu
pada nilai aspek yang memiliki arti-arti tertentu dalam setiap penggunaannya di
media sosial, emoticon tersebut hanyalah suatu simbol yang digunakan untuk
mewakili perasaan yang pengguna ingin ungkapkan.
Visualisasi pada emoticon dalam setiap media sosial
pasti berbeda-beda tergantung dengan kreatifitas yang ada pada pembuat aplikasi
media sosial itu sendiri karena tidak ada sejarah atau pernyataan secara pasti
mengenai visualisasi bentuk, warna, dan lainnya. Namun setiap emoticon dalam
sebuah media sosial kurang lebih memiliki arti yang sama tergantung emoticon
itu sendiri yang berkaitan dengan objeknya. Emoticon yang ada pada media sosial
seperti smile, laugh, gasped, frowned, dan love akan selalu mendapatkan
interpretasi yang berbeda-beda sesuai dengan konten atau pesan yang terkandung
dalam sebuah unggahan yang ada pada media sosial tersebut. Dalam penggunaan
emoticon tidak sedikit perbedaaan makna dalam pemberian emoticon terhadap
moment atau unggahan yang ada pada media sosial. Dalam penggunaan emoticon,
emosi merupakan hal yang berperan penting hubungannya dengan pemilihan emoticon
yang akan digunakan pada media sosial. Emosi yang ada pada situasi dan kondisi
saat pengguna melihat atau membaca suatu unggahan akan menentukan penggunaan
emoticon apa yang akan digunakannya pada saat itu.
Pada intinya setiap konten atau unggahan yang ada,
tidak akan sama responnya terhadap pembaca atau penerima pesan, misalnya ada
unggahan yang menggambarkan kesedihan atau kesusahan, setiap orang akan menilai
sendiri mengenai perasaan terhadap respon yang akan diberikannya, mungkin
unggahan tersebut merupakan sesuatu kesedihan yang membuat orang merespon
dengan simbol emoticon frowned yang berarti pembaca turut merasa prihatin dengan
apa yang ada di dalam unggahan tersebut. Dalam unggahan ada juga yang
memberikan emoticon love, emoticon yang melambangkan suka, mungkin dalam benak
orang yang melihat unggahan tersebut ada yang berpendapat bahwa orang yang
memberi emoticon love itu merasa suka atas apa yang terjadi dengan apa yang
diposting oleh orang tersebut, padahal mungkin saja orang yang memberikan
emoticon love tersebut menandakan bahwa ia pernah merasakan atau mengalami hal
yang sama dengan apa yang terjadi dengan orang yang mengunggah konten mengenai
hal kesedihan. Setiap emoticon yang pengguna dapat dalam unggahan yang pengguna
lakukan sangat beragam, semuanya tidak selalu sama dengan apa yang pengguna
rasakan, namun menurut pengguna tidak menjadi masalah karena pemikiran setiap
orang berbeda-beda maka dari itu kita mendapatkan emoticon yang berbeda juga. Emoticon
dapat di pahami dengan jelas bahwa respon yang ada pada emoticon tidak selalu
sama dengan apa yang dirasakannya, namun respon dalam sebuah simbol tersebut
pada intinya selalu mengacu dan menggambarkan kesamaan dengan apa yang ada pada
objeknya.
KESIMPULAN
CMC sebagai
saluran interaksi antar manusia untuk aktif dan terlibat dalam komunikasi dua
arah dengan menggunakan komputer berjaringan internet. CMC mempunyai dua tipe,
yang ditentukan dari jenis komunikasi yang terjadi, yaitu komunikasi yang
terhubung dan komunikasi yang tidak terhubung. Komunikasi yang terjadi dalam
CMC pun cenderung lebih lama dari komunikasi tatap muka. Komunikator dalam CMC
tidak dapat langsung memahami maksud pesan yang disampaikan karena terbatasi
dengan karakter-karakter di computer.
Simbol dalam bahasa komunikasi adalah sesuatu yang
digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang lain, berdasarkan kesepakatan kelompok
orang. Karena itu kata komunikasi disini dipahami sebagai proses manusia
merespon perilaku simbolik dari orang lain di dalam media sosial. Munculnya
media sosial saat ini merubah proses simbolik tersebut. Mead memandang
Interaksi yang terjadi di dalam media sosial merupakan bentuk penggunaan
simbol-simbol (interaksi simbolis). Interaksi simbolis adalah interaksi yang
terjadi pada konteks simbol, manusia mencoba untuk mengerti makna atau maksud
dari suatu pesan yang disampaikan yang dilakukan oleh orang satu dengan orang
yang lain. Simbol dalam kontek ini adalah emoticon. Emoticon yang ada di media
sosial merupakan bagian dari simbol yang digunakan manusia dalam mendefinisikan
sesuatu atau menyampaikan pesan kepada orang lain. Emoticon yang ada pada media
sosial seperti smile, laugh, gasped, frowned, dan love akan selalu mendapatkan
interpretasi yang berbeda-beda sesuai dengan konten atau pesan yang terkandung
dalam sebuah unggahan yang ada pada media sosial tersebut. Emoticon dapat di
pahami dengan jelas bahwa respon yang ada pada emoticon tidak selalu sama
dengan apa yang dirasakannya, namun respon dalam sebuah simbol tersebut pada
intinya selalu mengacu dan menggambarkan kesamaan dengan apa yang ada pada
objeknya.